Arie Kriting Bakal Jadikan Konflik dengan Mertua Sebagai Bahan Stand Up Comedy

PINUSI.COM - Konflik Arie Kriting dengan ibu mertuanya, Nursyah, belum mereda.

Hingga kini ibunda Indah Permatasari itu belum merestui hubungan putrinya dengan Arie Kriting. 

Arie berusaha tenang dan tidak memberikan pernyataan kepada publik tentang masalahnya dengan Nursyah.

BACA LAINNYA: Ini Alasan Ibunda Aldila Jelita Tolak Anaknya Rujuk dengan Indra Bekti 

Arie yang bakal menggelar Stand Up Comedy Special Show ‘Ilmu Hitam’ pada 16 September 2023, akan menjadikan masalah dengan mertuanya sebagai materi stand up comedy.

View this post on Instagram

A post shared by Arie Kriting (@arie_kriting)

“Semua (masalah dengan mertua) saya tuangkan di stand up comedy Special Show aja."

"Isinya banyak tentang kehidupan saya,” kata Arie, melansir YouTube Intens Investigasi.

Materi terkait hubungannya dengan mertua sudah ia bicarakan dengan Indah, dan sang istri memberikan lampu hijau. 

BACA LAINNYA: Berkat Tantang Netizen, Nikita Mirzani Pecahkan Rekor Orderan Tembus 90 Kali Lipat

Indah juga sudah memberikan tanggapan terkait sang suami yang akan mengambil tema masalah dengan mertua dalam materi stand up comedy. 

“Aku senang Bang Arie bahas keluarga, bertahun-tahun kami diam, enggak ada klarifikasi, karena ini masalah keluarga,” ucap Indah.

Menurut bintang film ‘Si Manis Jembatan Ancol’ itu, kondisi sebenarnya memang akan diceritakan semua oleh Arie dalam show tersebut.

View this post on Instagram

A post shared by pinusi.com (@pinusidotcom)

“Aku enggak sedih, memang kenyataannya begitu,” tambah ibu satu anak ini.

Sebagai seorang istri dan selalu salah di masa sang ibu, Indah membela suaminya, meskipun menjadikan ibu mertua sebagai bahan stand up comedy.

“Bang Arie enggak punya perasaan untuk menyudutkan siapa pun, semata-mata untuk hiburan saja,” terang Indah.

Nursyah lantas menanggapi soal kabar dirinya akan dibahas Arie dalam special show.

Kepada wartawan saat ditemui di Jakarta, Nursyah mengatakan Arie diduga telah menghinanya dengan menjadikan sebuah lelucon. (*)

Editor: Yaspen Martinus