PINUSI.COM - Band D'MASIV kini resmi menjadi bagian dari sejarah transportasi Jakarta setelah berhasil mendapatkan hak penamaan Halte TransJakarta di Petukangan Utara, Jakarta Selatan. Peresmian halte ini berlangsung pada Senin (3/3/2025) dan menjadi pencapaian besar bagi band yang terbentuk sejak 2003 tersebut.
Biaya Hak Penamaan Halte D'MASIV Masih Dirahasiakan
Dalam kesempatan ini, PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) bekerja sama dengan D'MASIV melalui skema pembelian naming rights atau hak penamaan halte. Namun, nilai transaksi tersebut masih dirahasiakan.
Direktur Utama TransJakarta, Welfizon Yuza, enggan mengungkapkan angka pasti dari kerja sama ini. "Biayanya biar menjadi informasi antara kami dan D'MASIV saja. Ini bagian dari transaksi bisnis," ujarnya dalam sesi wawancara usai peresmian halte.
Vokalis D'MASIV, Rian Ekky Pradipta, juga turut memberikan tanggapan. Namun, ia tidak secara eksplisit menyebutkan nominal yang dikeluarkan untuk memperoleh hak penamaan tersebut. "Yang jelas, ini adalah sesuatu yang spesial buat kami," kata Rian singkat.
Hak Penamaan Transportasi Publik Kian Populer
Fenomena hak penamaan transportasi umum semakin populer di Indonesia. Sebelumnya, sebuah merek kopi lokal juga membeli hak penamaan Stasiun MRT Cipete Raya, Jakarta Selatan, pada awal 2026 dengan nilai yang dikabarkan mencapai miliaran rupiah.
Langkah D'MASIV ini menunjukkan bagaimana brand, baik dari dunia musik maupun bisnis, mulai melihat peluang strategis dalam branding melalui infrastruktur publik.
D'MASIV Juga Jadi Duta Kampanye Transportasi Publik
Tak hanya mendapatkan hak penamaan halte, D'MASIV juga ditunjuk sebagai duta kampanye TransJakarta untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menggunakan transportasi umum. Sebagai bagian dari kampanye ini, TransJakarta turut memasukkan elemen khas dari band tersebut. Selain nama D'MASIV yang kini melekat pada halte, pengumuman suara saat bus berhenti juga menyebutkan kalimat "Jangan Menyerah," yang merupakan judul lagu populer band ini.
Langkah inovatif ini diharapkan dapat menarik perhatian masyarakat, terutama generasi muda, untuk lebih aktif menggunakan transportasi umum sebagai solusi mobilitas di Jakarta.(*)