PINUSI.COM - Komitmen pemerintah melalui Kementerian Kebudayaan yang dipimpin oleh Fadli Zon untuk memajukan perfilman tanah air, ia buktikan dengan adanya keikutsertaan para sineas film Indonesia di acara International Film Festival Rotterdam (IFFR) 2025, Belanda yang mendapat dukungan penuh dari Direktorat Jenderal Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan (PPPK), Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia.
Fadli menuturkan bahwa dana Indonesiana akan tetap ada, walaupun saat ini Presiden Prabowo tengah melakukan efisiensi anggaran di semua kementerian.
"Pemerintah lebih kepada membuka jalan seluas-luasnya bagi teman-teman industri perfilman jika mereka ingin mengikuti festival, workshop-workshop, lomba-lomba di film dengan tema-tema tertentu, dll. Dana Indonesiana untuk kebudayaan masih ada, dan justru akan kita perbesar, tapi tetap dilakukan secara terbuka dengan mengedepankan transparansi," tutur Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon.
Baca Juga: Menbud Fadli Zon Berharap Kelak Akan Ada Standar Di Semua Museum
Film yang menjadi salah satu bentuk diplomasi budaya yang paling efektif dalam memperkenalkan Indonesia di dunia internasional, dimana tidak hanya melalui cerita yang diangkat, akan tetapi juga melalui perspektif dan keberagaman yang ditampilkan dalam setiap karyanya, membuat 6 film yang terpilih oleh Kemendikbud sukses berpartisipasi dan mendapatkan rekognisi di ajang International Film Festival Rotterdam (IFFR) 2025.
Dan dari 6 film yang di ikut sertakan, 2 diantaranya merupakan garapan rumah produksi Starvision.
"Jadi film kami ini diundang untuk di fasilitasi dari Kementerian Kebudayaan, tentunya tidak sepenuhnya tetapi itu sangat membantu. Karena sebenarnya, pada tahun 2023 lalu kami tidak berangkat karena fasilitasi itu belum ada, tidak seperti yang sekarang. Nah yang tahun ini, kedua film di fasilitasi," jawab Produser Starvision, Chand Parvez kepada redaksi PINUSI.COM saat ditemui usai acara di Jakarta Selatan, Kamis (20/2/2025).
Lebih lanjut, Chand mengatakan bahwa 2 film milik produksinya yang berjudul This City is a Battlefield / Perang Kota dan Sehidup Semati memang dipilih oleh pihak Kementerian sehingga menjadi bagian dari tim delegasi film Indonesia di Belanda. Dan untuk bisa lolos kurasi dari Kemendikbud, ia paparkan prosesnya tidak mudah.
"Bukan kami yang memilih, mereka yang memilih. Kemendikbud punya kriteria dan alasannya, dan itukan yang menarik. Menjadi salah satu apresiasi dari mereka terhadap karya milik Starvision. Undangannya datang dari pihak Kementerian karena sebelumnya mereka telah melakukan riset lalu menghubungi kami. Ada komite yang melakukan kurasi dengan lihat screener dan nonton dulu jadi bukan ujuk-ujuk, dan karena kenal saya, tapi mereka melihat karya Indonesia yang kebetulan hadir di perusahaan saya," katanya.