PINUSI.COM - Chapter 95 dari "Record of Ragnarok" telah rilis dengan judul "Ujung Pedang," menandai akhir dari pertarungan sengit antara Okita Soji dan Susanoo no Mikoto. Dalam ronde ke-10 ini, pertarungan antara manusia dan dewa mencapai titik klimaks. Siapa yang akan keluar sebagai pemenang?
Cerita ini menggambarkan impian para ahli bela diri yang ingin menguasai teknik terbaik mereka. Tembakan yang tidak memerlukan panah, pukulan tanpa tinju, dan tebasan tanpa pedang menjadi simbol keahlian yang tinggi. Kupu-kupu yang hinggap di batu besar menjadi simbol dari sebuah teknik mematikan yang dapat menghancurkan tanpa senjata, tetapi juga membawa konsekuensi besar—kematian.
Hemdall berteriak tentang pedang tak berwujud milik Susanoo, yang berhasil menghancurkan sisi kiri Okita. Meskipun terjatuh dan berlumuran darah, Okita berusaha untuk bangkit, sementara Susanoo tersenyum, meski merasakan rasa sakit yang mendalam di jantungnya. Susanoo telah melampaui batas, dan Okita pun menyadari bahwa pertarungan ini lebih dari sekadar adu kekuatan; ini adalah tentang semangat dan kehormatan.
Dengan pedang tak kasat mata di tangan, Susanoo bersiap untuk menyelesaikan pertarungan. Okita yang bersikap waspada mengangkat katana-nya. Ares dan Hermes menyaksikan dengan takjub, sementara Zeus menjelaskan bahwa Susanoo telah melampaui domain yang tak bisa diukur oleh logika. Setelah ribuan tahun berlatih tanpa henti, Susanoo telah mencapai puncak seni berpedangnya.
Di tengah pertarungan, Okita, yang nyaris tidak bisa berdiri, berusaha untuk memberikan segalanya. Isami Kondo mengajak rekan-rekannya untuk menyaksikan pertarungan ini hingga akhir, meskipun hati mereka berat melihat keadaan Okita.
Saat pertarungan memanas, Susanoo menyatakan kehormatan bertarung melawan Okita, yang membalas dengan semangat yang sama. Penonton dari kedua belah pihak terpukau oleh kekuatan serangan yang ditunjukkan oleh mereka. Susanoo mengumpulkan energi untuk serangan terakhirnya, dan Okita mengaktifkan Aura Onigonya, bersiap menghadapi serangan mematikan.
Serangan Musou Ken dari Susanoo melesat ke arah Okita, mengenai area vitalnya. Meski terluka parah, Okita bertekad untuk bertarung hingga akhir. Ia berusaha bangkit dan melancarkan serangan pamungkas, mengagetkan Susanoo yang tidak mengira Okita masih mampu bergerak.
Keduanya mengayunkan serangan terakhir mereka dengan sepenuh tenaga. Dalam momen yang mendebarkan, Okita meluncurkan tiga tebasan sekaligus, sementara Susanoo pun mengeluarkan semua kekuatan yang tersisa. Kedua petarung terjatuh, namun Susanoo tetap tersenyum, mengakui ketangguhan Okita.
Akhirnya, Okita berhasil meraih kemenangan, membuktikan bahwa manusia pun bisa mengalahkan dewa. Pertarungan ini meninggalkan kesan mendalam dan menjadi simbol rasa hormat antara dua pejuang. Dengan catatan pertarungan selama 11 menit 25 detik, serangan pamungkas "Tou Sandan Zuki" memastikan kemenangan Okita Soji.
Siapakah yang akan menjadi petarung di ronde ke-11? Pertarungan selanjutnya semakin dinanti-nanti. (*)