Tetesan Hujan Ternyata Terjadi Di Setiap Planet, Ini Penjelasan Ilmiahnya

Oleh CarrisaeltrSunday, 11th April 2021 | 11:31 WIB
Tetesan Hujan Ternyata Terjadi Di Setiap Planet, Ini Penjelasan Ilmiahnya
Tetesan hujan ternyata juga terjadi di planet selain Bumi. Hanya saja jenis, bentuk dan prilakunya berbeda (Foto:Freepik)

Tetesan hujan ternyata juga terjadi di planet selain Bumi. Hanya saja jenis, bentuk dan prilakunya berbeda

PINUSI.COM – Tetesan hujan tidak turun di Bumi saja, melainkan juga mengguyur permukaan tanah di planet-planet lain penghuni tata surya. Hanya saja prilaku, jenis dan bentuk hujannya berbeda, bergantung pada kondisi lingkungan planet.

Penelitian yang sudah dilakukan selama ini, telah memberitahukan bahwa ada hujan asam sulfat di Venus, dan hujan presipitasi (hasil dari kondensasi uap air di atmosfer) terdiri dari helium dan berlian di Jupiter dan Saturnus.

Selain itu, ada pula hujan metana cair di bulan-nya Saturnus, Titan. Di Mars pun sebenarnya ada hujan, tetapi manusia Bumi tidak akan melihatnya di Planet Merah tersebut di masa sekarang. Ternyata, Mars dulu jauh lebih hangat dan lebih basah, dan curah hujannya mungkin sebanyak yang ada di Bumi saat ini.

Dalam sebuah studi terbaru—menukil laman The Weather Network—dua ilmuwan Harvard University, Kaitlyn Loftus dan Robin Wordsworth, meneliti bagaimana perilaku tetesan hujan di planet lain, dibandingkan dengan perilaku mereka di lingkungan Bumi.

Ternyata hasil temuannya sangat mengejutkan, ternyata tetesan hujan di setiap planet bervariasi. Namun, ada satu kesamaan yang sangat konsisten, yaitu bentuk 'Teardrop' atau tetesan seperti air mata.

"Ada kisaran yang cukup kecil dari ukuran stabil dengan komposisi berbeda ini. Semuanya pada dasarnya terbatas pada ukuran maksimum yang sama," kata Loftus, penulis utama studi tersebut, dalam laporannya yang diterbitkan di American Geophysical Union (AGU).

Tapi, hasil studi menjelaskan, bentuk tetesan ini sebenarnya awalnya berbentuk bola, kemudian mendatar saat jatuh di udara. Hasil akhirnya, bentuk tetesan hujan jadi rata di bagian bawah dan membulat di bagian atas, seperti roti hamburger.

Loftus dan Wordsworth memiliki ketetapan penghitungan. Dengan melakukan itu, mereka dapat menentukan kisaran optimal dari ukuran tetesan hujan yang akan mencapai permukaan sebuah planet. Ini dilakukan dengan melihat tiga karakteristik spesifik tetesan hujan: bentuknya, kecepatan jatuh, dan laju penguapannya.

"Siklus hidup awan sangat penting ketika kita memikirkan kelayakan sebuah planet. Tapi awan dan curah hujan benar-benar rumit dan terlalu rumit untuk dimodelkan sepenuhnya. Kami sedang mencari cara yang lebih sederhana untuk memahami bagaimana awan berevolusi, dan langkah pertama adalah apakah tetesan awan menguap di atmosfer atau membuatnya muncul ke permukaan sebagai hujan," kata Loftus.

Planet mana pun yang memiliki curah hujan air signifikan yang mencapai permukaan, dapat memiliki siklus air yang terwujud sepenuhnya seperti Bumi. Dengan demikian, kemungkinan bahwa planet dengan hujan seperti itu layak huni bagi kita, akan meningkat.

"Rintik hujan yang sederhana adalah komponen penting dari siklus curah hujan untuk semua planet. Jika kita memahami bagaimana tetesan hujan berperilaku, kita dapat merepresentasikan curah hujan dengan lebih baik dalam model iklim yang kompleks. Kita bisa menggunakannya untuk memodelkan siklus awan di exoplanet," kata Wordsworth. (*)

Terkini

Apel Besar Pasukan Berani Mati di Jakarta: Amien Rais Ungkap Rencana Besar pada 22 September
Apel Besar Pasukan Berani Mati di Jakarta: Amien Rais Ungkap Rencana Besar pada 22 September
PinNews | 6 hours ago
WhatsApp Segera Hadirkan Fitur Mention pada Status, Mirip Instagram Stories
WhatsApp Segera Hadirkan Fitur Mention pada Status, Mirip Instagram Stories
PinTect | 6 hours ago
Tersangka Pembunuhan Gadis Penjual Gorengan Ditangkap !
Tersangka Pembunuhan Gadis Penjual Gorengan Ditangkap !
PinNews | 7 hours ago
Anggota Komisi X Kritik Naturalisasi, Ini Jawaban Erick Thohir
Anggota Komisi X Kritik Naturalisasi, Ini Jawaban Erick Thohir
PinSport | 7 hours ago
Nikita Mirzani Jemput Paksa Anak di Apartemen, Kondisi Anak Syok dan Histeris
Nikita Mirzani Jemput Paksa Anak di Apartemen, Kondisi Anak Syok dan Histeris
PinTertainment | 7 hours ago
NPWP Jokowi, Sri Mulyani dan 6 Juta Data NPWP Lainnya Bocor !
NPWP Jokowi, Sri Mulyani dan 6 Juta Data NPWP Lainnya Bocor !
PinNews | 8 hours ago
GP Mandalika Tidak Laku ? Tiket Baru Terjual Segini
GP Mandalika Tidak Laku ? Tiket Baru Terjual Segini
PinSport | 13 hours ago
Polisi Masih Buru IS, Tersangka Pembunuhan Penjual Gorengan, Keluarga Minta IS Menyerahkan Diri
Polisi Masih Buru IS, Tersangka Pembunuhan Penjual Gorengan, Keluarga Minta IS Menyerahkan Diri
PinNews | 13 hours ago
Spoiler Lengkap One Piece Chapter 1127: Petualangan Baru di Negeri Misterius Elbaf
Spoiler Lengkap One Piece Chapter 1127: Petualangan Baru di Negeri Misterius Elbaf
PinTertainment | 13 hours ago
IShowSpeed Pecahkan Rekor Live Streaming 1 Juta Penonton  di Indonesia Selama Tur Asia
IShowSpeed Pecahkan Rekor Live Streaming 1 Juta Penonton di Indonesia Selama Tur Asia
PinTertainment | Wednesday, 18th September 2024 | 20:31 WIB