PINUSI.COM – Roberto De Zerbi tampaknya akan meninggalkan Brighton & Hove Albion pada musim panas ini, menyusul adanya lowongan pekerjaan yang menarik di Bayern Munchen.
Kabar ini tersebar setelah laporan dari The Daily Mail yang menyebutkan pelatih asal Italia itu telah mengisyaratkan kemungkinan kepergiannya dari klub di London Selatan tersebut, pada musim panas mendatang.
Dengan Ralf Rangnick yang akan tetap bertahan di Austria, kursi pelatih di Bayern masih kosong, terutama setelah kabar Thomas Tuchel akan meninggalkan posisinya di akhir musim.
Surat kabar tersebut menulis: "Seorang manajer Premier League telah muncul sebagai favorit untuk menjadi manajer Bayern Munich berikutnya."
"De Zerbi menyuarakan kekhawatiran atas masa depannya di awal musim ini, menolak untuk berkomitmen pada The Seagulls dan mengakui ia perlu memastikan ia memiliki 'visi' yang sama dengan klub.”
”Dia telah dikaitkan dengan klub-klub seperti Liverpool dan Barcelona, namun kedua klub tersebut tampaknya telah menentukan masa depan mereka, dengan Arne Slot hampir ditunjuk sebagai pelatih The Reds dan Xavi memilih tetap tinggal di Spanyol.”
"De Zerbi, 44 tahun, dapat memilih untuk pindah pada musim panas ini, dengan kesempatan untuk menangani salah satu klub top Eropa yang berpotensi muncul dengan sendirinya."
Direktur olahraga Bayern Max Eberl, memiliki pendapat yang tinggi terhadap De Zerbi, dan Sky Germany memahami ia memiliki klausul keluar sebesar £8.5 juta - £12.8 juta (sekitar Rp171 miliar – Rp257 miliar).
De Zerbi, yang juga dikaitkan dengan Liverpool, menimbulkan keraguan atas masa depannya di Brighton pekan lalu, dengan menolak berkomitmen dengan The Seagulls untuk musim depan, dan mengungkapkan ia ingin melakukan pembicaraan dengan pemilik klub Tony Bloom tentang langkah selanjutnya.
Ditanya apakah dia bisa meyakinkan para penggemar Brighton dia akan berada di klub musim depan, De Zerbi menjawab, "Saya memiliki cara yang berbeda untuk memutuskan masa depan saya.”
"Saya ingin berbicara dengan klub saya, saya memiliki kontrak tetapi masalahnya bukan pada kontrak."
"Masalahnya adalah menemukan rencana yang sama, target yang sama, visi yang sama untuk masa depan.”
"Bagi saya, saya belum memutuskan masa depan saya, karena saya memiliki kontrak, tetapi bagaimanapun juga saya ingin berbicara dengan Tony [Bloom], klub saya, untuk memahami rencana mereka, untuk memahami rencananya, rencana Tony. Kemudian kami akan mengambil keputusan bersama, tanpa masalah."
"Di masa depan saya ingin menjaga ambisi saya, motivasi saya, saya hidup untuk sepak bola 24 jam sehari, saya ingin tahu apa rencananya, apa proyeknya, apa masa depannya, karena jika saya tidak merasa nyaman, saya tidak merasakan motivasi yang tepat, saya tidak bisa bertahan lebih lama lagi," tuturnya.
De Zerbi juga ditanya apakah ia akan menandatangani kontrak baru di Brighton dan ia menjawab, "Untuk saat ini, tidak.
"Kami tidak menemukan kesepakatan. Kontrak adalah bagian dari masa depan. Itu penting bagi saya, penting bagi semua orang, tetapi itu adalah bagian kecil, bagian besarnya adalah rencana. Kami harus berbicara dengan klub."
Namun, De Zerbi mengeluarkan pernyataan yang lebih mendamaikan pada Hari Rabu, dengan mengatakan, "Saya bangga menjadi pelatih Brighton. Saya tahu saya sangat beruntung bisa bekerja dengan para pemain dan klub ini."
Ditanya tentang spekulasi mengenai masa depannya, De Zerbi mengatakan: "Itu bukan masalah. Itu adalah bagian dari pekerjaan saya. Saat ini, saya ingin fokus pada target."
"Saya memiliki kontrak. Fokusnya adalah di atas lapangan. Saya sangat rileks dan tidak memiliki masalah," imbuhnya.
Sementara, manajemen puncak di Bayern belum mencapai kata sepakat tentang kembalinya Naglesmann, yang dipecat oleh klub pada 2023, setelah kurang dari dua tahun bertugas.
FA Jerman ingin memperpanjang kontraknya sebagai manajer tim nasional, dan mengusahakan kesepakatan dalam beberapa hari mendatang.
Kontraknya saat ini akan berakhir setelah Euro 2024, dan mereka ingin mengetahui arahnya pada Bulan April.
Bayern juga akan mempertimbangkan untuk membawa asisten Nagelsmann di Jerman, Sandro Wagner, bersamanya. (*)
