RESMI: MotoGP Larang Teknologi "Ride-Height" Tahun Depan

Oleh anang-fajar-irawanWednesday, 23rd March 2022 | 07:10 WIB
RESMI: MotoGP Larang Teknologi "Ride-Height" Tahun Depan

PINUSI.COM - Penggunaan ride-height pada motor yang berlaga di ajang MotoGP, kini telah resmi dilarang penggunaannya tahun depan.

Tak bisa dipungkiri, perkembangan teknologi di dunia otomoif, khususnya MotoGP, semakin masif. Pabrikan-pabrikan seolah ingin menjadi pelopor hadirnya tiap inovasi yang menunjang akselerasi tunggangan para rider.

Ducati, pabrikan asal Italia, memang dikenal sebagai pabrikan yang paling "ngide" soal terobosan-terobosan yang melekat pada motornya di ajang MotoGP. Inovasi dari Ducati awalnya kerap dianggap aneh, namun pada kenyataannya diikuti oleh pabrikan lain

Sebut saja penggunaan winglet, yang dihadirkan Ducati untuk meminimalisir wheelie atau terangkatnya ban depan saat akselerasi di trek panjang. Awalnya kehadiran winglet dianggap aneh, tapi pada akhirnya Honda ikut menerapkan piranti ini di bagian fairing motor Marc Marquez dan Pol Espargaro.

Ducati jadi pelopor pemasangan winglet di bagian fairing

Selain itu ada aero swing-arm. Meski terlihat sepele, Ducati punya alasan khusus kenapa sampai memasang alat ini. Ducati menggunakannya di MotoGP untuk mendapatkan angin di bagian bawah motor, sehingga bisa menahan swing arm dan ban belakang tidak bergerak terlalu liar.

Sempat terjadi protes antar tim kepada Ducati yang berhasil menang di MotoGP Qatar 2019 saat menggunakan alat ini. Sampai akhirnya, alat tersebut diperbolehkan dipakai dan mulai ditiru oleh Honda, Suzuki, dan Aprilia.

Aero Swing-Arm di Motor Ducati

Teknologi terbaru yang sempat membuat heboh adalah penerapan ride-height, atau disebut juga holeshot device, yang diperkenalkan 2019 lalu.

Ride-height adalah teknologi dari Ducati untuk menurunkan center of gravity atau pusat gravitasi, dengan sistem kerja memberikan tekanan lebih pada suspensi motor sehingga terlihat lebih ceper.

https://twitter.com/bandeiramarela/status/1495355577949728768
https://twitter.com/MotoGP/status/1294680533516062720

Teknologi ini bisa diterapkan di ban depan dan belakang. Tujuannya sama, yaitu untuk meminimalisir terangkatnya ban depan saat melibas trek panjang, yang bisa saja memengaruhi keseimbangan pembalap.

https://www.youtube.com/watch?v=X3U5QDZFITU

Ducati menerapkannya saat start dan terbukti kalau semua pembalap bisa melaju kencang tanpa hambatan selepas start. Cara kerja alatnya adalah menurunkan posisi suspensi ke titik terendah dan menguncinya.

Setelah start dan terkena hentakan dari rem depan saat masuk tikungan pertama, pegas yang menahannya pun melepas kunci alat tersebut pun lepas. Setelah itu suspensi bekerja kembali normal.

Awal tahun ini, Ducati kembali jadi yang terdepan dalam perang teknologi dengan memperkenalkan ride-height depan yang bisa beroperasi pada exit tikungan.

Namun, setelah mempertimbangkan komplain yang diajukan para rival, FIM atau Fédération Internationale de Motocyclisme akhirnya melarang penggunaan perangkat ride-height depan mulai 2023 untuk ban depan sebagai alasan pembatasan biaya pengembangan. Namun untuk bagian belakang serta sistem holeshot depan tetap bisa dipakai.

"Selama pertemuan Komisi yang diadakan di Losail pada 4 Maret 2022, delegasi Komisi Grand Prix diminta untuk mempertimbangkan dua proposal alternatif mengenai masalah ini," bunyi pernyataan dari Komisi Grand Prix," dikutip Crash

"Keduanya memiliki tujuan untuk mencegah peningkatan kinerja lebih lanjut dan peningkatan biaya pengembangan. Setelah mempertimbangkan proposal, peraturan berikut ini disetujui dengan suara bulat," lanjutnya

"Penggunaan perangkat apa pun yang mengubah atau menyesuaikan ketinggian pengendaraan depan sepeda motor saat sedang bergerak dilarang," tutup pernyataan resmi FIM

Terkini

Breaking News ! KPK Geledah Rumah Ridwan Kamil Terkait Dugaan Korupsi BJB
Breaking News ! KPK Geledah Rumah Ridwan Kamil Terkait Dugaan Korupsi BJB
PinNews | in 6 hours
Kimetsu no Yaiba: Infinity Castle Tayang di Indonesia 15 Agustus 2025, Catat Tanggalnya!
Kimetsu no Yaiba: Infinity Castle Tayang di Indonesia 15 Agustus 2025, Catat Tanggalnya!
PinTertainment | in 4 hours
Rizky Ridho Cetak Gol Spektakuler dari Tengah Lapangan di Laga Persija vs Arema
Rizky Ridho Cetak Gol Spektakuler dari Tengah Lapangan di Laga Persija vs Arema
PinSport | in 2 hours
Cara Mudah Mengetahui Password WiFi di Android, iPhone, Windows, dan Mac
Cara Mudah Mengetahui Password WiFi di Android, iPhone, Windows, dan Mac
PinTect | in an hour
Ikutan Gotong Royong, Menteri PKP Maruarar Sirait Sumbang Uang Pribadi 500 Juta Di Pembangunan Perumahan TNI AD
Ikutan Gotong Royong, Menteri PKP Maruarar Sirait Sumbang Uang Pribadi 500 Juta Di Pembangunan Perumahan TNI AD
PinNews | in 34 minutes
Arsenal Gagal Maksimalkan Dominasi, Arteta Kecewa Usai Ditahan Imbang Manchester United
Arsenal Gagal Maksimalkan Dominasi, Arteta Kecewa Usai Ditahan Imbang Manchester United
PinSport | in 11 minutes
Demo CPNS dan PPPK, Ini Alasan Pemerintah Menyesuaikan Jadwal Pengangkatan CPNS dan PPPK 2024
Demo CPNS dan PPPK, Ini Alasan Pemerintah Menyesuaikan Jadwal Pengangkatan CPNS dan PPPK 2024
PinNews | in 11 minutes
Garuda Calling! Daftar Skuad Sementara Timnas Indonesia untuk Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026
Garuda Calling! Daftar Skuad Sementara Timnas Indonesia untuk Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026
PinSport | 25 minutes ago
Gelombang Protes Penundaan Pengangkatan CASN dan PPPK, Aksi Massa Digelar di Tiga Lokasi
Gelombang Protes Penundaan Pengangkatan CASN dan PPPK, Aksi Massa Digelar di Tiga Lokasi
PinNews | 40 minutes ago
Kunjungi 2 Lokasi, Menteri PKP Maruarar Temui Masyarakat Di Lokasi Pembangunan Rumah
Kunjungi 2 Lokasi, Menteri PKP Maruarar Temui Masyarakat Di Lokasi Pembangunan Rumah
PinNews | Friday, 7th March 2025 | 20:01 WIB
© 2025 Pinusi.com - All Rights Reserved
Setia mengabarkan berita dan fakta