Bukan Cuma karena Kurang Tidur, Ini Penyebab Lain Munculnya Mata Panda

PINUSI.COM - Mata panda, lingkaran gelap di sekitar mata, umumnya terjadi di bawah indra penglihatan disertai pembengkakan, sehingga membuat wajah terlihat lelah atau kurang segar.

Meski bukan kondisi serius, banyak orang merasa terganggu dan membuat rasa percaya diri berkurang.

Seringkali orang-orang menganggap mata panda disebabkan karena kurang tidur.

BACA LAINNYA: Manfaat Garam untuk Kecantikan

Namun, ternyata ada faktor lain yang bisa mengakibatkan mata panda ini muncul di bagian bawah mata kalian.

Berikut ini beberapa penyebab munculnya mata panda yang harus Pinusian ketahui, yuk simak:

• Kurang Tidur

Kurang tidur merupakan penyebab yang paling umum dari munculnya mata panda.

Ketika tubuh tidak mendapatkan istirahat yang cukup, maka pembuluh darah yang ada di sekitar mata bisa melebar dan menyebabkan penumpukan darat atau zat yang berpigmen.

• Keturunan Genetik

Faktor genetik ternyata juga bisa menjadi penyebab yang paling utama dalam munculnya mata panda.

Jika di keluarga Pinusian ada yang memiliki masalah mata panda juga, berarti ada kemungkinan kondisi itu juga terjadi pada kalian.

• Penuaan Kulit

Bertambahnya usia juga menjadi salah satu penyebab munculnya lingkaran gelap atau mata panda.

Seiring berjalannya waktu, kulit yang ada di sekitar mata akan semakin menipis dan kehilangan elastisitasnya. Sehingga, membuat pembuluh darah yang ada di bawah kulit semakin terlihat.

• Paparan Sinar Matahari Berlebih

Seringkali kita menganggap remeh paparan sinar matahari yang berlebihan, padahal hal itu bisa saja memberikan efek yang tidak baik.

Salah satunya, memunculkan mata panda, lantaran paparan sinar matahari yang berlebihan bisa merusak kolagen, serta menyebabkan hiperpigmentasi di sekitar mata.

• Gaya Hidup dan Kebiasaan Buruk

Gaya hidup yang kita lakukan sangat berpengaruh loh bagi kesehatan kulit, salah satunya di bagian bawah mata.

Mengonsumsi rokok, alkohol, dan pola makan yang tidak teratur, bisa mempengaruhi sirkulasi darah dan kesehatan kulit. (*)

Editor: Yaspen Martinus