search:
|
PinNews

PILGUB DKI JAKARTA: Nasib Anies Bergantung Prabowo

Sabtu, 08 Jun 2024 17:43 WIB
PILGUB DKI JAKARTA: Nasib Anies Bergantung Prabowo

Nasib Anies kini bergantung sikap Prabowo Subianto. Foto: KPU RI


PINUSI.COM, JAKARTA - Nasib pencalonan Anies Baswedan di Pilgub DKI Jakarta makin dinamis. Belum satupun partai merekomendasikan sang capres Koalisi Perubahan.  

Survei Proximity Indonesia menempatkan elektabilitas Anies Baswedan di posisi teratas. Bahkan di antara beberapa nama tenar sekalipun. Seperti Basuki Tjahaja Purnama ataupun Ridwan Kamil. 

Anies meraih 18,50 persen sedangkan Basuki Tjahaja alias Ahok di posisi kedua dengan 14 persen. Sementara itu Ridwan Kamil di posisi ketiga dengan raihan 12,50 persen.  

Walau unggul elektabilitas, partai politik di Koalisi Perubahan (NasDem, PKS, PKB) maupun parpol lain belum berani meminang Anies. 

PKS menyatakan akan mengutamakan kader sendiri. Sedangkan PKB wait and see. Bahkan partai besutan Muhaimin Iskandar itu mensyaratkan Anies harus melalui fit and proper test. NasDem juga demikian. 

Kemesraan Surya Paloh dengan Anies seperti di Pilpres 2024 belum tentu terulang. Nasdem tak kunjung menentukan sikap resmi. Belum ada karpet merah bagi calon presiden nomor urut 1 itu. 

Pengamat Politik Indra Chrismiadji membacanya sebagai sinyal bahwa ketiga parpol belum atau bahkan tidak menginginkan sosok Anies Baswedan lagi.

“Hal ini juga terjadi karena mereka menunggu sikap Prabowo sebagai presiden terpilih. Apakah Prabowo akan punya calon sendiri sehingga gubernur terpilih nanti bisa bersinergi dengan pemerintah pusat,” jelas Indra kepada Pinusi.com, Sabtu (8/6). 


Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto (kiri), Calon gubernur DKI Jakarta nomor urut 3, Anies Baswedan memberikan keterangan pers di Kantor DPP Partai Gerindra, Jakarta Selatan, Rabu (15/2). Foto: Kompas.com

Atau bisa juga, sambung Indra, Prabowo tidak cawe-cawe terhadap Pilgub DKI Jakarta. “Mengambil jalan tengah mencari sosok yang mampu menjembatani antara koalisi pemerintah dan koalisi perubahan. 

PKS dan PDI Perjuangan juga senada. Mereka belum bersikap. Berstatus calon presiden sekaligus petahana tak menggaransi posisi Anies. “PKS dan PDI kan juga masih mengambang. Belum menentukan sikap apakah akan bergabung dengan koalisi pemerintah atau oposisi. Jadi masih cair,” jelasnya. 

Sikap demikian, Indra hakulyakin juga berpengaruh kepada penentuan calon gubernur DKI Jakarta nantinya. Jika PDIP dan PKS menyatakan oposisi maka jelas mereka akan mengusung calon sendiri tanpa bergabung dengan koalisi pemerintah.

Sebagai catatan, PDI Perjuangan dan PKS tidak bisa mengusung calon sendiri tanpa berkoalisi. PDIP meraih 15 kursi sedangkan PKS meraih 18 kursi. Minimal 22 kursi jadi syarat untuk mengusung calon gubernur Jakarta.

PDI Perjuangan akan Usung Anies 

Pengamat Politik dari Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Arif Rahman Hakim punya pandangan berbeda. Menurutnya, masih terbuka kemungkinan Anies diusung oleh PDI-Perjuangan. Meski itu akan menjadi perdebatan panjang di internal PDI Perjuangan. 

"Bagaimanapun Anies adalah figur yang menumbangkan kandidat mereka di Pilgub Jakarta sebelumnya,” jelas Arif dihubungi terpisah. 

Namun memang, PDIP tetap harus realistis terhadap nama-nama yang punya posisi kuat di hati masyarakat Jakarta. “Kalau mereka kembali tidak tepat dalam mencalonkan figur yang didukung, kekalahan kemungkinan akan kembali ditelan,” jelasnya. (Muhammad Sairani



Editor: Fahriadi Nur

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook