Menlu As, Antony Blinken Akan Datang Ke Indonesia, Untuk Apa?

Pinusi.com – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony J. Blinken akan datang ke beberapa negara, salah satunya adalah Indonesia.

Maksud dan tujuan Blinken berkunjung adalah untuk menyampaikan pidato mengenai kawasan Indo-Pasifik yang signifikan dan menggarisbawahi pentingnya kemitraan strategis AS-Indonesia.

Menlu Blinken Juga Berkunjung Ke Negara Lain

Tak hanya Indonesia, Blinken juga akan berkunjung ke Inggris, Malaysia, Thailand dan Hawaii pada 9-17 Desember 2021. Perjalanan awalnya, Blinken akan datang ke Liverpool, Inggris pada 10 – 12 Desember mendatang.

Menlu berharap untuk berbincang dengan anggota G7 dan negara – negara lain yang tergabung sebagai tamu undangan yaitu Autralia, India, Korea Selatan dan anggota-Perhimpunan Bangsa – Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).

Blinken akan membahas tentang berbagai isu, termasuk geopolitik dan keamanan, pasukan Rusia yang membangun kekuatan di perbatasana Ukraina, pembangunan infrastruktur melalui prakarsa Build Back Better World (B3W), vaksin Covid-19 serta kemanan kesehatan global dan terakhir pertumbuhan ekonomi di wilayah Indo-Pasifik.

Setelah dari Liverpool, Inggris, Blinken melanjutkan kunjungannya ke Indonesia, Malaysia dan Thailand pada 13 – 16 Desember 2021.

DI Malaysia sendiri, Blinken akan mendorongKemitraan AS-Malaysia dalam mengatasi tantangan besama, termasuk dengan Covid-19, membangun rantai pasokan yang tangguh dan memastikan kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.

Kemudian di Thailand, Blinken akan menegaskan kembali komutmen AS terhadap aliansi perjanjian AS-Thailand, bekerja sama menuju pemulihan ekonomi pascapandemi serta mengatasi krisis iklim. Kunjungan terakhir Menlu Blinken aka nada di Honolulu, Hawaii pada 17 Desember mendatang untuk bertemu dengan Komandan INDOPACOM, Laksamana John Aquilino.  

Pada setiap negara, Menlu Blinken akan membahas krisis yang terus memburuk di Burma. Selama kinjungan, Blinken akan bertemu dengan pejabat pemerintahan, pemimpin organisasi masyarakat sipil, pemangku kepentingan bisnis dan personel kedutaan AS. (*)