Dianggap Khatam Jakarta, KAHMI Jaya Jagokan Heru Budi Hartono Jadi Cagub DKI di Pilkada 2024

PINUSI.COM - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono kembali mendapat dukungan untuk maju sebagai calon gubernur di Pilkada DKI Jakarta 2024.

Dukungan tersebut kali ini datang dari Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam Jakarta Raya (KAHMI Jaya).

Ketua KAHMI Jaya Muhammad Ichwan Ridwan mengatakan, dukungan diberikan lantaran Heru dinilai layak dan sudah khatam memahami berbagai persoalan di Jakarta.

“Jakarta sedang berproses menuju daerah khusus, bahkan kota bisnis berskala global."

"Fondasi ini sudah dibangun secara serius oleh Pj Heru, maka keberlanjutan itu harus tampak, jangan dari nol lagi.”

“Pj Heru cukup kapabel dan cocok memimpin Jakarta ke depan."

"Dia paham gimana membangun Jakarta,” ucapnya lewat keterangan tertulis, Selasa (5/3/2024).

Hal ini disampaikan aktivis yang akrab disapa Boim itu, berdasarkan kinerja Heru Budi selama dua tahun memimpin Jakarta.

Ia pun mengaku puas melihat berbagai perbaikan infrastruktur yang dilakukan Heru, seperti pembangunan tempat pengolahan sampah sementara reduce, reuse, and recycle (TPS 3R), yang mampu mengolah 50 ton sampah menjadi bahan bakar alternatif atau refused derived fuel (RDF).

Pemprov DKI di bawah kendali Heru Budi, juga gencar menjalankan program revitalisasi pasar, pengendalian inflasi, normalisasi sungai, hingga optimalisasi transportasi publik, hingga penuntasan Sodetan Ciliwung.

“Bahkan, program penertiban data penduduk pun dilakukan, meskipun tidak populer, tapi penting sebagai validasi mewujudkan kesejahteraan warga,” tuturnya.

Melihat rekam yang mentereng itu, Boim menilai Heru layak maju di Pilkada DKI, bersaing dengan kandidat lainnya, seperti politikus NasDem Ahmad Sahroni hingga eks Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

“Figur Pj Heru sebagai orang yang sudah paham di Jakarta, lama kerja di Pemprov DKI, mengalami berbagai fase kepemimpinan gubernur, pastinya Pj Heru paham juga bagaimana caranya menjadi bapak bagi semua kelompok masyarakat di Jakarta,” beber Boim. (*)